Wednesday, November 26, 2008

HANYA SEBUTIR KURMA

Cuba renungkan bersama dan ambil iktibar dari cerita ini semoga kita peroleh keberkatan dalam hidup ini.

SEBUTIR KURMASelesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram.

Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.

Setelah itu ia terus berangkat menuju Al Aqsa. 4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia solat dan berdoa khusuk sekali.Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.

"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu. "Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang satu lagi.

Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. "Astaghfirullahal adzhim" Ibrahim beristighfar.

Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. "4 bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang?" tanya Ibrahim.

"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda itu."Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?".

Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat."Nah, begitulah" kata ibrahim setelah bercerita, "Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?". "Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan.

Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang.Saya tidak berani mengata yang sama karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya." "Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka satu persatu."Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga.

Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh ibrahim. 4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra.Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap.

"Itulah ibrahim bin adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain." "O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat halalan dari ahli waris pemilik kurma itu.Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."

Oleh sebab itu berhati-hatilah dgn makanan yg masuk ke tubuh kita, sudah halal-kah? lebih baik tinggalkan bila ragu-ragu..."

KUNGJUGAN TERAKHIR


Saudaraku, tahukah siapa tetamu terakhir yang akan mengunjungimu? Tahukah anda apa tujuan ia menziarahi dan menemuimu? Apakah hajatnya darimu?

Ketahuilah! Ia tidak datang kerana dahagakan hartamu, atau kerana ingin menikmati hidangan lazat bersamamu, atau meminta bantuanmu untuk membayar hutangnya, atau memintamu memberikan sokongan kepada seseorang atau untuk menyelesaikan urusan yang tidak mampu ia selesaikan!!

Tetamu ini datang untuk satu urusan penting yang telah ditetapkan. Anda dan keluarga anda malah seluruh penduduk bumi ini tidak akan mampu menggagalkannya dalam misinya tersebut!
Walaupun anda tinggal di istana-istana yang tinggi, berlindung di benteng-benteng yang kukuh dan di menara-menara yang kuat, dikawal dengan ketat, anda tidak dapat mencegahnya masuk untuk menemuimu dan menunaikan urusannya denganmu!!

Untuk menemuimu, ia tidak perlu pintu masuk, atau meminta izin, dan membuat temujanji terlebih dahulu sebelum datang. Ia akan datang bila-bila dan dalam keadaan apapun; ketika kamu sedang sibuk ataupun lapang, sedang sehat ataupun sedang sakit, semasa kamu masih kaya ataupun sedang melarat, ketika kamu sedang bemusafir atau pun tinggal di tempatmu.!!

Saudaraku! Pengunjungmu ini tidak memiliki hati yang lemah. Ia tidak akan terpengaruh oleh ucapan-ucapan dan tangismu bahkan oleh jeritanmu dan sahabat-sahabat yang menolongmu. Ia tidak akan memberimu kesempatan untuk menilai semula perhitungan- perhitunganmu dan meninjau kembali urusanmu!

Kalau pun kamu berusaha memberinya hadiah atau menyogoknya, ia tidak akan menerimanya sebab seluruh hartamu itu tidak bererti apa-apa baginya dan tidak membuatnya berpaling dari tujuan asal nya!

Sungguh! Ia hanya menginginkan dirimu saja, bukan orang lain! Ia menginginkanmu semuanya bukan separuh badanmu! Ia ingin membinasakanmu! Ia ingin kematian dan mencabut nyawamu! Menghancurkan raga dan mematikan tubuhmu! Dia lah malaikat maut!!!
Allah s.w.t berfirman, artinya:

"Katakanlah, ‘Malaikat Maut yang ditugaskan untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan. " (QS. As-Sajadah: 11)
Dan firman-Nya, artinya:

"Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. " (QS. Al-An'am: 61)


Kereta Usia
Tahukah kamu bahawa kunjungan Malaikat Maut merupakan sesuatu yang pasti? Tahukah kamu bahawa kita semua menjadi musafir di tempat ini? Sang musafir hampir mencapai tujuannya dan mengekang kendaraannya untuk berhenti?

Tahukah kamu bahwa pusingan kehidupan hampir akan terhenti dan 'kereta usia' sudah mendekati destinasi terakhirnya? Sebahagian orang soleh mendengar tangisan seseorang atas kematian temannya, lalu ia berkata dalam hatinya, "Aneh, kenapa ada kaum yang akan menjadi musafir menangisi musafir lain yang sudah sampai ke tempat tinggalnya?"


Berhati-hatilah!

Semoga anda tidak termasuk orang yang Allah s.w.t. sebutkan, mafhumnya:

"Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat (Maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka?" (QS. Muhammad: 27)

Atau firman-Nya, mafhumnya:

"(Iaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata), ‘Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatan pun." (Malaikat menjawab), " Ada , sesungguh-nya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan. "Maka masuklah ke pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu." (QS. An-Nahl: 28-29)

Tahukah kamu bahwa kunjungan Malaikat Maut kepadamu akan mengakhiri hidupmu? Menyudahi aktivitimu? Dan menutup lembaran-lembaran amalmu?
Tahukah kamu, setelah kunjungan-nya itu kamu tidak akan dapat lagi melakukan satu kebaikan pun? Tidak dapat melakukan soalat dua raka'at? Tidak dapat membaca satu ayat pun dari kitab-Nya? Tidak dapat bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, beristighfar walau pun sekali? Tidak dapat berpuasa walaupun sehari? Bersedekah dengan sesuatu meskipun sedikit? Tidak dapat melakukan haji dan umrah? Tidak dapat berbuat baik kepada kerabat atau pun tetangga?

‘Kontrak' amalmu sudah berakhir dan engkau hanya menunggu perhitungan dan pembalasan atas kebaikan atau keburukanmu! !

Allah s.w.t. berfirman, yang bermaksud :

"
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku, kembalikan lah aku (ke dunia)." Agar aku berbuat amal yang soleh terhadap yang telah aku tinggalkan." Sekali-kali tidak. Sesungguh-nya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. " (QS. Al-Mu'minun: 99-100)


Persiapkanlah Dirimu!

Mana persiapanmu untuk menemui Malaikat Maut? Mana persiapanmu untuk menyongsong huru-hara setelahnya; di alam kubur ketika menghadapi pertanyaan, ketika di Padang Mahsyar, ketika hari Hisab, ketika ditimbang, ketika diperlihatkan lembaran amal kebaikan, ketika melintasi Shirath dan berdiri di hadapan Allah Al-Jabbar?

Dari ‘Adi bin Hatim r.a. dia berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda,
"Tidak seorang pun dari kamu melainkan akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat, tidak ada penterjemah antara dirinya dan Dia, lalu ia memandang yang lebih beruntung darinya, maka ia tidak melihat kecuali apa yang telah diberikannya dan memandang yang lebih malang darinya, maka ia tidak melihat selain apa yang telah diberikannya. Lalu memandang di hadapannya, maka ia tidak melihat selain neraka yang berada di hadapan mukanya. Kerana itu, takutlah api neraka walau pun dengan sebelah biji kurma dan walau pun dengan ucapan yang baik." (Muttafaqun 'alaih)


Hitungkanlah Dirimu!

Saudaraku, bermuhasabahlah ke atas dirimu di saat masa lapang mu, fikirkanlah betapa cepat akan berakhirnya masa hidupmu, bekerjalah dengan sungguh-sungguh di masa lapangmu untuk masa sulit dan keperluanmu, renungkanlah sebelum melakukan suatu pekerjaan yang kelak akan dicatit di lembaran amalmu.

Di mana harta benda yang telah kau kumpulkan? Apakah ia dapat menyelamatkanmu dari cubaan dan huru-hara itu? Sungguh, tidak! Kamu akan meninggalkannya untuk orang yang tidak pernah menyanjungmu dan maju dengan membawa dosa kepada Yang tidak akan bertolak ansur denganmu!







Thursday, October 30, 2008

KISAH TELADAN

Pada suatu masa ada seorang yang memusuhi Allah. Ia suka menanyakan tiga soalan dan tiada siapa yang boleh menjawabnya. Bahkan ulama-ulama di Baghdad pun tidak dapat menjawabnya. Ini menyebabkan ia semakin menjadi-jadi memperleceh Islam.

Pada suatu hari seorang anak lelaki berumur lebih kurang 10 tahun datang dan mendengar cabaran yang dibuat oleh lelaki tersebut. Lelaki ini mencabar siapa sahaja untuk menjawab soalannya. Anak lelaki itu diam dan memerhatikan sahaja.


Kemudian ia nekat untuk menyahut seruan lelaki itu. Ia kemudiannnya berjalan ke arah lelaki itu dan berkata, "Aku sahut cabaranmu" Lelaki itu ketawa dan tambah memperleceh lagi
orang-orang Islam sambil berkata, "Anak berumur 10 tahun menyahut seruanku? Ini sajakah yang mampu kamu adakan?" Anak lelaki itu dengan tenang mengulangi sekali lagi hasratnya.akan menyaht cabaran lelaki ini dan dengan pertolongan dan petunjuk Allah ia akan menundukkan lelaki ini.


Lelaki itu akhirnya bersetuju. Maka ramailah orang berkumpul di sekeliling bukit kecil di mana selalunya rapat-rapat umum diadakan.

Maka lelaki yang bongkak itu pun naik ke atas bukit dan dengan suara yang kuat ia menanyakan soalan pertama,

"Apa yang sedang dilakukan oleh Tuhanmu sekarang?"

Anak lelaki itu berfikir sejenak dan tak lama kemudian ia meminta lelaki itu turun dari atas bukit supaya ia boleh naik dan menjawab soalan itu.
Lelaki itu dengan nada yang agak marah berkata,
"Apa? Kau mahu aku turun?"
"Ya!" jawab anak lelaki itu. "Kau hendak aku jawab, bukan?"

Akhirnya lelaki itu turun dan itu dengan kakinya yang kecil naiklah ke atas bukit. Lalu ia berkata, "Ya Allah yang Maha Gagah. Engkaulah menjadi saksi di hadapan orang ramai ini. Kau baru sahaja mentakdirkan orang kafir ini turun ke aras yang rendah dan orang yang beriman ke atas yang tinggi".

Mendengar jawaban anak ini orang ramaipun bersorak sambil bertakbir, "Allah-hu-akbar! !!"
Lelaki itu pun rasa terpukul tetapi masih tidak jera lalu menanyakan soalan kedua.

Soalnya, "Apa yang wujud sebelum Tuhan?" Anak lelaki itupun bertafakkur. Lalu ia meminta lelaki itu mengira dari 10 ke belakang. Lelaki itu pun mengira, "10, 9 ,8 , 7 , 6, 5, 4, 3, 2, 1,0" Lalu anak lelaki itupun bertanya, " Apa yang wujud sebelum 0 ?"
Jawab lelaki itu, "Tak tahu ....... tiada" Anak lelaki itupun
berkata, "Tepat sekali. Tiada sebelum Allah, Dia kekal abadi".

Orang ramai bersorak lagi sambil bertakbir, "Allah-hu-akbar! !!!" Lelaki itu mula putus asa tetapi meneruskan dengan soalan ketiga,

" Ke arah mana Allah menghadap? "

Seperti tadi anak lelak itu pun berfikir sejenak. Lalu ia meminta sebatang lilin. Sebatang lilin dibawakan kepadanya lalu ia memberikannya kepada lelaki tadi. Ia meminta lelaki itu menyalakan lilin berkenaan. Lelaki itu menyalakan lilin itu sambil berkata,

"Apa yang kau ingin buktikan?"
Anak lelaki itupun bertanya, "Ke arah manakah cahaya lilin itu memancar?" Lelaki itu menjawab, "Tentulan ke semua arah". Anak lelaki itupun berkata, "Kau telah menjawab soalanmu sendiri. Cahaya Allah memancar ke semua arah. Dia ada di mana-mana. Tiada tempatpun diatiada

Orang ramaipun bersorak lagi sambil bertakbir, ""Allah-hu-akbar! !!" Lelaki itu kagum dan hatinya tersentuh dengan kepandaian anak itu lalu ia menjadi penganut Islam dan belajar dengan anak itu.

Tahukah anda siapa anak lelaki itu? Ia adalah salah seorang imam mazhab besar dalam ahli sunnah wal jamaah. Imam Abu Hanifah.

Wednesday, October 29, 2008

SOLAT DAN SAINS

Sembahyang juga boleh rawat penyakit kritikal

HASIL kajian Jabatan Kejuruteraan Biomedikal Universiti Malaya mendapati setiap gerakan solat mempunyai manfaat tersendiri yang mampu meningkatkan tahap kesihatan secara menyeluruh.

Berita Minggu mendapatkan pandangan setiap pengkaji mengenai hasil kajian masing-masing.

Profesor Dr Wan Abu Bakar Wan Abas - Aktiviti Otot


Beliau yang mengkaji aktiviti otot memberitahu manusia perlu sentiasa melakukan regangan dan senaman kerana otot menjadi lebih kuat apabila selalu digunakan.

Katanya, hasil kajian mendapati solat yang membabitkan gerakan tubuh seperti berdiri, tunduk dan bongkok menyamai senaman ringan.

“Kebanyakan otot serta sendi bergerak ketika solat. Umat Islam beruntung kerana solat yang wajib dilakukan setiap hari menyamai aktiviti senaman dan regangan yang memperkuatkan sistem otot dan fizikal tubuh,” katanya.

Malah, katanya solat sama seperti terapi fizikal yang jika dilakukan secara berterusan dan betul menghasilkan kesan positif terhadap tubuh.

Beliau berkata, kajian lebih teliti sedang dilakukan untuk mengenap pasti otot yang aktif ketika solat.

Ng Siew Chok - Isyarat Otak

Beliau berkata, perubahan kimia berlaku apabila otak aktif. Proses kimia yang menyebabkan pergerakan ion atau atom membawa cas elektrik boleh diukur menggunakan elektrod yang diletakkan pada kulit kepala. Sejenis alat, iaitu EEG (Electroencephalogr aphy) digunakan untuk mengukur isyarat otak daripada aktiviti elektrik.

“Gelombang otak mempunyai beberapa frekuensi irama yang dipengaruhi oleh keadaan fizikal dan emosi. Jenis gelombang otak Alfa (8-13 Hz) menunjukkan keadaan tenang,” katanya

Walaupun bukan Islam, Siew Chok kagum terhadap hasil kajian yang dilakukannya apabila mendapati keadaan dan pemikiran orang selepas bersolat tenang dan menyamai keadaan selepas bangun tidur.

“Ada fenomena menarik dalam solat, iaitu keadaan berdiri seketika sebelum sujud sebagai peringkat paling tenang ketika bersolat. Saya bukan Islam dan diberitahu bahawa keadaan itu adalah tamakninah,” katanya.

Ketika itu, katanya isyarat alfa meningkat secara mendadak yang menunjukkan seseorang itu berada dalam keadaan tenang.

Siew Chok berkata, solat juga meningkatkan penumpuan terhadap sesuatu perkara dan memperkuatkan kuasa otak.

Sehubungan itu, katanya solat membolehkan seseorang itu menyediakan otak untuk lebih bersedia terhadap sesuatu cabaran yang perlu dihadapinya dalam aktiviti harian.

Dr Fatimah Ibrahim - Komposisi Tubuh

Beliau berkata, komposisi tubuh mengandungi empat komponen utama, iaitu tisu aktif, tisu tulang, komponen air dan lemak.

Beliau berkata, ada beberapa kaedah untuk mengukur komposisi tubuh, tetapi kajian itu menggunakan Analisis Penyepadanan Bio yang menghasilkan keputusan tepat, pantas dan selamat, berbanding pengambilan darah.

“Teknik ini tidak digunakan secara meluas di hospital negara ini, tetapi di Amerika Syarikat, teknik ini digunakan untuk menilai status penyakit seperti Aids, diabetes, demam denggi dan pelbagai penyakit kritikal lain,” katanya.

Dalam kajian ini, katanya model untuk mendapatkan komposisi tubuh terbaik adalah dengan melakukan lima perkara, iaitu solat lima kali sehari, memahami maksud bacaan dalam solat, solat berjemaah, rukuk dengan betul (90 darjah) dan melentikkan jari kaki ketika duduk antara sujud dan tahyat akhir.

Dr Fatimah berkata, orang yang tidak melakukan lima perkara ini mempunyai komposisi tubuh yang kurang baik.

Katanya, kajian mendapati secara keseluruhan orang yang solat berjemaah mempunyai kesihatan lebih baik berbanding yang bersolat secara bersendirian.

“Kita mendapati apabila berjemaah, orang yang melakukan solat bersentuh bahu ke bahu. Tubuh manusia seperti bateri. Ketika bersolat, cas tubuh manusia mengalir seperti dalam litar dan akhirnya meneutralkan cas tubuh.

“Sebelum solat, ada orang yang penat dan ada yang tidak penat. Ketika solat, orang yang tidak penat dan mempunyai cas positif akan mengalirkan cas positif kepada orang yang letih dan mempunyai cas negatif,” katanya.

Katanya, ini yang menyebabkan orang yang bersolat jemaah mempunyai badan bertenaga dan lebih tenang.

Dr Fatimah berkata, solat tarawih dan berpuasa juga memberi kebaikan dan ini terbukti berdasarkan kajian yang dilakukan.

Sebelum Ramadan bermula, katanya komposisi badan diukur dan selepas 21 hari berpuasa, komposisi tubuh yang diukur semula mendapati keadaan tubuh sihat seperti kolesterol rendah akibat kadar pembakaran lemak yang meningkat serta paras glukos rendah.

Selain itu, katanya posisi tubuh (posture) dalam solat dapat mengubat sakit pinggang. Malah jika berjumpa doktor, pesakit disuruh melakukan senaman seperti berdiri dan membongkokkan tubuh yang menyamai gerakan solat.

Beliau berkata, keputusan positif itu adalah berdasarkan ukuran saintifik dengan meletakkan beberapa sensor (pengesan) di tulang belakang pesakit untuk melihat isyarat otot.

Katanya, hasil kajian mendapati pesakit yang mengikuti terapi solat selama sebulan, iaitu dengan membuat rukuk 90 darjah, sakit pinggangnya berkurangan.

“Ini membuktikan terapi solat boleh digunakan untuk merawat sakit pinggang. Kita akan menerbitkan buku kedua terapi solat yang bukan saja sesuai untuk wanita normal, tetapi untuk wanita mengandung. Bukan Islam juga boleh mengikuti terapi ini dengan melakukan senaman sama seperti gerakan solat,” katanya.


Selain itu, katanya antara hasil kajian yang menarik perhatian pakar sakit jantung ialah mengenai kadar denyutan jantung kerana selama ini, kajian saintifik lain menyatakan bahawa kadar denyutan jantung paling rendah adalah ketika berbaring.

“Kajian mendapati ketika solat, keadaan sujud mencatatkan kadar denyutan paling rendah dan lebih baik berbanding ketika baring. Ini menunjukkan posisi tubuh ketika solat adalah bagus,” katanya.

Sehubungan itu, katanya kajian akan dilakukan dengan lebih meluas untuk melihat sama ada posisi tubuh ketika solat boleh merawat sakit jantung.

Katanya, pakar jantung gembira dengan hasil kajian itu kerana boleh memperkenalkan terapi solat kepada pesakit jantung untuk melakukan senaman. Ketika ini, setiap pesakit jantung perlu melakukan senaman selama 30 minit setiap hari.

Saturday, October 25, 2008

SAAT KEWAFATAN BAGINDA

Salam, Cerita dibawah hanya untuk panduan kita semasa kita masih hidup....... ........
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah,

Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.

Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya
Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wa maa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.

" Di luar pintu,tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa baarik wa sallim 'alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Tuesday, October 21, 2008

PAKAIN WANITA MENGIKUT SUNNAH

Salam ukwah dan salam sejahtera buat sahabat sahabat yang dikasihi,alhamdulillah bersyukur kepada allah s.w.t kerana masih lagi di beri nikmat kesihatan yang tidak terhingga,selawat dan salam buat junjungan kita,nabi muhammad ahli keluarga,sahabat sahabat serta orang orang yang mengikuti jalanan jalanan para AMBIYA''..

Hampir 20 hari ramadan berarak pergi,syawal pula di saban hari,tapi perlu di ingati di sisi allah bulan syawal juga mempunyai kelebihan yang tersendiri..iatu puasa 6.lama juga aku meniggalkan kembara senja,mungkin disebabkan sibuk dengan urusan kuliah,maklumlah sudah masuk musin kuliah,tetapi kesibukan bukan satu halangan untuk kita terus menulis bak kata pepatah nak seribu daya tak seribu dalih..

Kali ini aku bawakan satu artikel yang agak menarik juga bagi aku,tetapi ianya menyentuh mengenai pemakaian kaum hawa mengikut sunnah,bukan apa akhir zaman ini kalu di perhatikan bnyak fsyen pemakain yang digayakan oleh kaum hawa,adakah pemakian itu berlandaskan syarak atau menyimpang dari syarak??

Ciri2 pakaian wanita mengikut Sunnah

1. Pakaian itu mestilah menutup aurat

Rasulullah saw bersabda :

Telah berkata Aisyah r.a “ Sesungguhnya, Asma’binti Abu Bakar menemui Nabi saw dengan memakai busana yang nipis ” Maka nabi berpaling daripadanya dan bersabda “Wahai Asma’ , sesungguhnya apabila wanita itu telah baligh (sudah haid) tidak boleh dilihat daripadanya kecuali ini dan ini , sambil mengisyaratkan kepada muka dan tapak tangannya”

2. Pakaian itu tidak terlalu nipis sehingga tampak bayangan tubuh badan dari luar

“Dua orang ahli neraka yang belum pernah saya lihat adalah : kaum yang memegang pecut bagai ekor lembu digunakan untuk memukul orang (tanpa alasan), orang perempuan yang berpakaian tetapi telanjang bagaikan merayu-rayu melenggok-lenggok membesarkan cemaranya bagaikan punuk unta yang mereng. Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau syurga, sedangkan bau syurga dapat dicium dari jarak yang sangat jauh”

(Riwayat Muslim)

3. Pakaian itu tidak ketat atau sempit , tetapi longgar atau selesa dipakai.Ia menutup bahagian-bahagian bentuk tubuh yang menggiurkan nafsu lelaki dan ia menutup aspek kehaiwanan dari insan itu.

Dalam sebuah riwayat dari Abdullah bin Abi Salamah bahawa Umar Bin Khattab r.a menghadiahkan kepada seseorang dengan pakaian nipis buatan Mesir Lama, kemidian berkata , “Jangan dipakaikan kepada isteri-isteri kamu!” Lalu seseorang berkata “ Ya Amirul Mukminin aku telah memakainya untuk isteriku, kemudian memutarkan badannya tetapi tidak kelihatan auratnya .” selanjutnya Umar berkata, “Memanglah auratnya tidak nampak, tetapi bentuk tubuhnya nampak”

4. Warna pakaian itu suram atau gelap, seperti warna hitam atau kelabu asap atau perang sehingga tiada bernafsu lelaki melihatnya( terutamanyya pakaian seperti jilbab atau abaya) . Menurut Ibnu Kathir di dalam tafsirnya pakaian wanita-wanita pada zaman Nabi saw ketika mereka keluar rumah berwarna hitam)

5. Pakaian itu tidak sekali-kali disemerbakkan dengan bau-bauan yang harum, demikian juga tubuh badan wanita itu, kerana bau-bauan ini ada pengaruhnya atas nafsu kelamin lelaki yang ajnabi.Perempuan yang memakai bau-bauan ketika keluar rumah sehingga lelaki mencium baunya disifatkan oleh Rasulullah saw sebagai zaniyah, yakni pelacur atau penzina.

“Wanita apabila memakai wangi-wangian , kemudian berjalan melintasi kaum lelaki maka dia itu begini dan begini iaitu pelacur ”

(Riwayat Abu Dawud dan Tirmizi)

6. Pakaian itu tidak bertashabbuh dengan pakaian lelaki yakni tiada meniru –niru atau menyerupai pakaian lelaki

Telah berkata Ibnu Abbas : “Rasulullah saw telah melaknat lelaki yang menyerupai wanita dan wanita-wanita yang menyerupai lelaki”

(Riwayat Bukhari)

7. Pakaian itu tiada bertashabbuh dengan pakaian permpuan-perempuan kafir dan musyrik

8. Pakaian itu bukanlah libasu sh-shuhrah, yakni pakaian untuk bermegah-megah , untuk menunjuk-nunjuk atau bergaya.

Sunday, October 19, 2008

ZIKIR BERAMAI RAMAI

Berikut adalah ayat al Quran dan hadis nabi mengenai kelebihan berzikir dimana di dalamnya ada bacaan ayat quran, tasbih, tahmid, takbir dan zikir la ilaa ha illah yang lebih dikenali sebagai tahlil dan biasa dilakukan dalam kenduri-kenduri.

Sheikh Allamah Musnid Prof. Dr. Ali Jum'ah (Mufti Mesir) mengatakan (dalam buku beliau "Al-Bayan") bahawa: " Berhimpun untuk melakukan zikir secara berjemaah dalam satu halaqah (perhimpunan) merupakan suatu amalan yang sunnah, yang bersandarkan dalil syarak yang mulia.


"Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud: "Bersabarlah kamu (tekunlah kamu) takkala bersama dengan orang-orang yang yang menyeru kepada Tuhan mereka (berdoa dan berzikir), samada petang ataupun pagi, dalam mengharapkanNya. .." (Al-Kahfi: 28)


Nabi Muhammad s.a.w. bersabda yang bermaksud: "Sesungguhnya, bagi malaikat itu, sekumpulan malaikat yang berlegar-legar dalam mencari ahli zikir. Maka, apabila mereka (malaikat) mendapati satu kaum berzikir kepada Allah s.w.t., mereka (malaikat) akan berkata (kepada sesama para malaikat yang lain): "marilah segera kepada hajat kamu (apa yang kamu hajati)" Maka, mereka menaungi golongan yang berzikir (secara berjemaah tersebut) dengan sayap-sayap mereka sehingga ke langit dunia..." Al-Hadis. (riwayat Al-Bukhari).


Dari Mu'awiyah r.a. telah berkata, bahawasanya Nabi s.a.w. pernah keluar menuju ke halaqah para sahabat Baginda s.a.w.. Lalu, Baginda s.a.w. bertanya (kepada para sahabat yang berhimpun tersebut): "Apa yang menyebabkan kamu semua duduk berhimpun ini?" Mereka menjawab: "Kami duduk untuk berzikir kepada Allah s.w.t., memujiNya terhadap nikmatNya takkala Dia memberi hidayah kepada kami dalam memeluk Islam..." sehinggalah sabda Nabi s.a.w.: "Sesungguhnya Jibril telah datang kepadaku dan memberitahuku bahawa Allah s.w.t. berbangga terhadap kamu di hadapan mara malaikat" (hadis riwayat Muslim)


Dari Abi Hurairah r.a. telah berkata, bahawa Rasulullah s.a.w. telah bersabda yang bermaksud: "Tidaklah duduk sesuatu kaum, akan suatu majils untuk berzikir kepada Allah, melaikan para malaikat akan menaungi mereka, akan terlimpah rahmat ke atas mereka, dan Allah s.w.t. juga akan memperingati mereka..." (hadis riwayat Muslim)


Imam An-Nawawi dalam syarah beliau mengatakan bahawa: "hadis ini menunjukkan tentang kelebihan majlis-majlis zikir dan kelebihan orang-orang yang berzikir, serta kelebihan berhimpun untuk berzikir beramai-ramai.


-tamat ringkasan nukilan-
Demikianlah ringkasan daripada fatwa guru kami, Dr. Ali Jum'ah, yang merupakan Mufti Negara Mesir sekarang. Semoga Allah s.w.t. memberi manfaat dengan ilmu beliau kepada seluruh umat Islam.

Thursday, October 16, 2008

SAHABAT


12 sifat sahabat

1. Jika engkau berbuat bakti kepadanya, ia akan melindungimu

2. Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas baik persahabatanmu itu

3. Jika engkau perlukan pertolongan daripadanya berupa wang dan sebagainya ia akan membantumu


4. Jika engkau menghulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, ia akan menerima dengan baik

5. Jika ia mendapat sesuatu kabajikan (bantuan) daripadamu, ia akan menghargai atau menyebut kebaikanmu

6. Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik daripadamu, ia akan menutupnya

7. Jika engkau meminta sesuatu bantuan daripadanya, ia akan mengusahakannya

8. Jika engkau berdiam diri (kerana malu hendak meminta), ia akan menanyakan kesusahanmu

9. Jika datang sesuatu bencana menimpa dirimu, ia akan meringankan kesusahanmu( membuat sesuatu untuk menghilangkan kesusahan itu)

10. Jika engkau berkata kepadanya, nescaya ia akan membenarkanmu

11. Jika engkau merancangkan sesuatu, nescaya ia akan membantumu

12. Jika kamu berdua berselisih faham, nescaya ia lebih senang mengalah untuk menjaga kepentingan persahabatan.

Sungguhpun begitu, kita seharusnya individu yang perlu memiliki sifat-sifat di atas. Semoga persahabatan dan persaudaraan sesama kita sentiasa berkekalan dan menguatkan lagi ukhuwah Islamiah.

FALSAFAH KEJAYAAN

'For things to change, I must change first'
Dengan meyakini bahawa kita boleh menjadi juara, peluang untuk meraih
kejayaan lebih terserlah. Kita perlu ingat bahawa kitalah yang bertanggungjawab
sepenuhnya ke atas kejayaan diri sendiri. Orang lain hanya boleh membantu,
menegur, memberi nasihat dan peringatan serta membimbing dan menolak
kita dari belakang. Sebaliknya tanggungjawab untuk bertungkus lumus dan
bertindak bagi menjayakan sesuatu kerja terletak pada diri kita sendiri.
Jadi, apa yang kita lakukan terhadap diri sendirilah yang akan menentukan
kejayaan atau sebaliknya. Jika kita menggunakan segala potensi yang
dianugerahkan oleh Allah kepada kita untuk mencapai matlamat tertentu,
bersikap lebih positif serta berusaha bersungguh-sungguh nescaya kita
akan berjaya.
Jadi kesimpulannya, untuk tujuan apa kita gunakan potensi diri yang ada pada
diri sendiri dan sehebat mana kita menggilap potensi itu akan menentukan
kejayaan buat diri kita. Jadi kejayaan banyak bergantung kepada apa yang kita
lakukan terhadap diri sendir

Wednesday, October 1, 2008



DINGIN DIPERIGI WAKTU PAGI
BERKOKOK AYAM DITENGAH LAMAN
AIDIL FITHRI MENJELMA LAGI
TAMATLAH UJIAN BAGI YANG BERIMAN



KETUPAT DILETAK DI KAIN KASA
RENDANG DILETAK TEPI MAK SITI
ANDAI ADA TERSILAP BAHASA
MAAF DIPINTA MENYUSUN JARI



ADAT JAUH KATA MENGATA
ADAT DEKAT PUJI MEMUJI
KALAU ADA TERSILAP KATA
MAAF DIPINTA SEPULUH JARI



SUNGAI DISUSUR SEHARI HARI
DALAM GELAP MENANGKAP IKAN
SAYA MENYUSUN SEPULH JARI
SALAH DAN SILAPHARAP MAAFKAN

MOTIVASI IMAN

BERHENTI MENJADI GELAS('QALBI')

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya kebelakangan ini selalu
nampak moody."Kenapa kau selalu moody, nak?

Bukankah banyak hal yang best best dan indah di dunia ni? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" sang Guru bertanya.

"Guru, kebelakangan ini hidup saya penuh masalah. Berat bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang murid muda.

Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu."Si murid pun beranjak perlahan tanpa semangat.

Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta."Cuba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kata Sang Guru. "Setelah itu cuba kau minum airnya sedikit."

Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini merengis kerana minum masin."Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru."Masin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih merengis.

Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya ."Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau berhampiran tempat mereka.

"Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau."Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau. Rasa masin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa masin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya.

Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu fikirnya."Sekarang, cuba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di kerongkongnya, Sang Guru bertanya kepadanya, "Bagaimana rasanya?"Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya.

Danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa masin yang tersisa di mulutnya."Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?" "Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.

"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih.Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu.

Jumlahnya tetap, man man saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah."Si murid terdiam, mendengarkan."Tapi Nak, rasa masin dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak,supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau."



...Dlm sribu mesti ada satu yg mjd perhatian, dlm perhatian yg satu itu ramai yg mbuat pbandingan,dlm pbandingan itu pula org mcari ksilapan & jarang menilai kebaikan.....kerana apa??kerana yang satu itu terlalu istimewa

Sunday, September 28, 2008

ADAKAH INI RAMADAH TERAKHIR??

Salam ukhwah dan salam sejahtera buat sahabat sahabat yang di kasihi,rasanya sudah lama aku meninggalkan penulisan dalam kembara senja,mungkin di sebabkan masa yang begitu mencemburui aku.Hari demi hari masa demi masa menghitung waktu sepuluh ramadan terakhir,adakah ini ramadan terakhir buatku?atau masih lagi di beri peluang utuk menyahut cabaran ramadan akan datang.

Apapun yang hendak di perkatakan mengenai ramadan aku perlu menerima hakikatnya bahawa aku sudah berada di penghujungnya.Masa yang berlalu tidak akan kembali umur yang muda semangkin berganjak,adakah masa yang berlalu kita isikan dengan benda yang manfaat?atau masa yang berlalu itu di isikan dengan perkara yang berbangsa duniawi besifat sementara yang pasti ianya akan binasa apabila dikehendakki oleh sang pencipta?

ya allah tetepkan kedua kakiku dalam landasan perjuangan ini,supaya tak bisa ku rebah walaupun di hempap badai yang mendatang,itulah kalimat yang mampu ku ucapkan walaupun diri ini tak sehebat sahabat sahabat rasul tak sekuat iman abdulah ibnu maktum seorang sahabat yang buta matanya tua usianya,tetapi hatinya celik dengan nur keimanan.

Ya rasul allah berikan ku membawa panji panji perang di barisan hadapan supaya tidak bisa ku undurkan diri bila musuh datang menyerang di arah hadapan kerna aku tidak bisa melihat siapakah yang datang seterusnya tidak ku undur walupun setapak dari medan perperangan,begitulah kentalnya iman sahabat untuk menegakan agama islam..

Ah terasa kerdilnya diri ini bila di hitungkan,waulau bagaimanapun langkah demi langkah cuba ku susunkan untuk menjadi seorang hamba yang kental dalam perjuagan ini,walaupun menyadari diri ini sangatt kerdil.baki sehari,ramadan akan melambai pergi syawal pula berangkak mari,mudah mudahan terbiyah ramadan kali ini mampu ku bawakan di bulan bulan yang berikutnya,tidak terhenti hanya di bulan ramadan.Wahai tuhan yang membolak balikan hati,tetepkan hatiku dalam ketaatan padamu..aminn

PESANAN LUQMAN EL-HAKIM

Alhamdulilah bersyukur kehadrat ilahi kerana masih dikurniakan sihat tubuh badan dan juga nikmat akal fikiran yang amat berharga untuk meneruskan kehidupan di atas muka bumi ini.lama juga aku tinggal kembara senja,hampir dua minggu rasanya tak menjengok.walau bagaimanapun kali ini aku bawakan artikel mengenai nasihat luqman el-hakim untuk tatapan diri ini dan tak lupa juga buat sahabat sahabat..



kemungkinan sahabat sahabt tertanya tanya,di mana artikel baru??balik balik lauk yang sama di hidangkan untuk berbuka..hehe jagn risau kali ni lauk baru ye..huhuhu.insyallah rasanya pesanan ini amat berguna utuk sama sama kita memperbaiki diri..hanya 25 pesanan sahaja yang mampu aku nukilkan wat tatapan bersama...



25 PESANAN LUQMAN EL-HAKIM KEPADA ANAK-ANAKNYA


01 - Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini
bagaikan
lautan yg dalam, banyak manusia yg karam ke dalamnya.
Bila engkau ingin selamat,
agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN
yg bernama TAKWA,ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah
TAWAKKAL kepada ALLAH.

02 - orang - orang yg sentiasa menyediakan dirinya utk
menerima nasihat,maka dirinya akan mendapat penjagaan
dari ALLAH. Orang yg insaf dan sedar setalah menerima
nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima
kemulian dari ALLAH juga.

03 - Hai anakku; orang yg merasa dirinya hina dan
rendah diri dalam beribadat dan taat kpd ALLAH, maka
dia tawadduk kepada ALLAH, dia akan lebih dekat kepada
ALLAH dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada
ALLAH.

04 - Hai anakku; seandainya ibubapamu marah kepadamu
kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya
ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman.

05 - Jauhkan dirimu dari berhutang, kerana
sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu
hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.

06 - Dan selalulah berharap kpd ALLAH tentang sesuatu
yg menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah
kpd ALLAH dengan sebenar benar takut ( takwa ),
tentulah engkau akan terlepas dr sifat berputus asa
dari rahmat ALLAH.

07 - Hai anakku; seorang pendusta akan lekas hilang
air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan seorang
yg telah rosak akhlaknya akan sentiasa banyak
melamunkan hal hal yg tidak benar. Ketahuilah,
memindahkan batu besar dr tempatnya semula itu lebih
mudah drpd memberi pengertian kpd orang yg tidak mahu
mengerti.

08 - Hai anakku; engkau telah merasakan betapa
beratnya mengankat batu besar dan besi yg amat berat,
tetapi akan lebih lagi drpd semua itu,adalah bilamana
engkau mempunyai tetangga (jiran) yg jahat.

09 - Hai anakku; janganlah engkau mengirimkan orang yg
bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang
cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi
utusan.

10 - Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah
dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal
sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yg
berbahaya.

11 - Hai anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan,
takziah orang mati atau hadir majlis perkahwinan,
pilihlah utk menziarahi orang mati, sebab ianya akan
mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedangkan
menghadiri pesta perkahwinan hanya mengingatkan dirimu
kepada
kesenangan duniawi sahaja.

12 - janganlah engkau makan sampai kenyang yg
berlebihan, kerana sesungguhnya makan yg terlalu
kenyang itu adalah lebih baiknya bila makanan itu
diberikan kpd anjing sahaja.

13 - Hai anakku; janganlah engkau langsung menelan
sahaja kerana manisnya barang dan janganlah langsung
memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana
manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu
belum tentu menimbulkan kesengsaraan.

14 - Makanlah makananmu bersama sama dengan orang
orang yg takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para
alim ulamak dengan cara meminta nasihat dari mereka.

15 - Hai anakku; bukanlah satu kebaikan namanya
bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau
tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah
bagaikan orang yg mencari kayu bakar, maka setelah
banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih
mahu menambahkannya.

16 - Hai anakku; bilamana engkau mahu mencari kawan
sejati, maka ujilahterlebih dahulu dengan berpura pura
membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia
masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau
mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka
berhati-hatilah.

17 - selalulah baik tuturkata dan halus budibahasamu
serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan
disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap
orang lain yg pernah memberikan barang yg berharga.

18 - Hai anakku; bila engkau berteman, tempatkanlah
dirimu padanyasebagai orang yg tidak mengharapkan
sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yg
mengharapkan sesuatu darimu.

19 - Jadikanlah dirimu dalam segala tingkahlaku
sebagai orang yg tidak ingin menerima pujian atau
mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat
riya' yg akan mendatangkan cela pd dirimu.

20 - Hai anakku; janganlah engkau condong kpd urusan
dunia dan hatimu selalu disusahkan olah dunia saja
kerana engkau diciptakan ALLAH bukanlah untuk dunia
sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina
daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.

21 - Hai anakku; usahakanlah agar mulutmu jangan
mengeluarkan kata
kata yg busuk dan kotor serta kasar, kerana engkau
akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara,
usahakanlah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi
orang lain.

22 - Hai anakku; janganlah engkau mudah ketawa kalau
bukan kerana sesuatu yg menggelikan, janganlah engkau
berjalan tanpa tujuan yg pasti, janganlah engkau
bertanya sesuatun yang tidak ada guna bagimu,
janganlah mensia-siakan hartamu.

23 - Barang sesiapa yg penyayang tentu akan disayangi,
sesiapa yg pendiam akan selamat daripada berkata yg
mengandungi racun, dan sesiapa yg tidak dapat menahan
lidahnya dr berkata kotor tentu akan menyesal.

24 - Hai anakku; bergaullah rapat dengan orang yg alim
lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya kerana
sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan
nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah
dari mutiara kata katanya bagaikan tanah yg subur lalu
disirami air hujan.

25 - Hai anakku; ambillah harta dunia sekadar
keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yg selebihnya
untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia
ini ke keranjang atau bakul sampah kerana nanti engkau
akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain.
Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta
meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yg engkau
makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah
engkau bertemankan dengan orang yg bersifat talam dua
muka, kelak akan membinasakan dirimu


Thursday, September 18, 2008

SAYYIDUL ISTIGHFAR



salam kepada sahabat-sahabat,ha cuba tgak kat atas tu,tidak ada apa yang nak di kongsikan bersama cuma sayyidul istighfar ja..awal ramadan itu merupakan rahmat,pertengahanya pegampunan dan penghujungnya terlepas dari neraka..sedar tak sedar dah d pertengahan ramadan kan,marilah kita memperbanyakkan istighfar moga2 di ampunkan dosa2 kita..celakalah bagi orang yang mendapati bulan ramadan tetapi tidap mendapat pengampunan,demikian la doa jibril yang di aminkan oleh nabi,oleh itu sama2 kita memperbanyakan istghfar moga2 tidak termasuk di dalam gologan tersebut..aminnnn

PEKARA AJAIB TERSEMBUNYI DALAM MINDA

salam sejahterah dah salam ukhwah buat sahabat-sahabat,alhamdulillah mari sama-sama kitapanjatkan ksyukuran kehadrat ilahi kerana masih di beri kesempatan waktu utuk berada di bulan yang penuh kemulian ini,alhamdulliah sekarang sedar tak sedar kita sudah berada di pertengahan bulan ramadan.. bersyukur juga kehadrat ilahi kerana mengurniakan nikmat islam dan nikmat iman kepada hambanya ianya merupakan nikmat yang paling bernilai nisbah dunia dan isinya.bayangkan jika dua nikmat ini tidak dikurniakan,mampukah kita utuk berada di madrasah ramadan?sama-sama kita renung dengan insaf..


bercakap pasal ramadan ni terlupa pulak,sebenarnya saya ada satu article yang nak di kongsikan bersama..huhuhu..mara kita tgak pa articlenya......



Apakah anda bersetuju jika saya katakan terdapat banyak perkara ajaib tersembunyi di dalam minda?



1) Tenaga ajaib tersembunyi dalam minda
Percaya atau tidak apabila anda sentiasa memikirkan tentang kenyang, anda tidak akan lapar. Buktinya apabila anda menjalani ibadah puasa, anda tidak berfikir pun tentang makan sepanjang hari, tetapi anda tetap mampu melakukan aktiviti-aktiviti kehidupan sebagaimana biasa. Padahal pada hari-hari biasa, awal pagi lagi anda sudah terasa hendak makan.
Demikianlah apabila anda tidak lansung memikirkan tentang penat, anda akan cergas dan bertenaga sepanjang hari.
Sebaliknya apabila anda mula berkata ”Aku malaslah hari ini”, “Aku boringla hari ni”, anda akan benar-benar malas dan boring. Maka jika anda ingin cemerlang dan berjaya, bijak-bijaklah berhubung dengan imaginasi. Imaginasi boleh menjadikan anda apa sahaja. Daripada sini kita boleh simpulkan, ”Kita sendirilah yang meminta setiap apa yang berlaku pada diri kita.”





2) Berkomunikasi dengan minda ke minda
Apabila anda mengingat seseorang, dan jika ingatan anda itu jujur, ikhlas dan bertanggungjawab, dan tiada sebarang gangguan, anda sebenarnya telah pun menghantar gelombang minda kepada orang itu. Anda mungkin mendapat tindak balas yang menakjubkan.
Jika ingatan anda terhadapnya adalah yang baik-baik, dalam masa yang sama insyaALLAH dia akan mengingat yang baik-baik juga tentang anda. Maka kerana itulah sesekali pada saat-saat tertentu anda terkenangkan seseorang yang telah lama anda tidak temui secara tiba-tiba. Barangkali pada saat itu orang berkenaan sedang memikirkan tentang anda dan gelombang mindanya telah mengembara dan akhirnya sampai kepada anda.
Gelombang yang lemah akan tersasar atau tidak sampai ke matlamat ataupun ghaib begitu sahaja ditelan gelombang-gelombang yang lebih kuat yang sentiasa bersimpang siur. Gelombang minda akan lebih hebat kesannya terhadap mereka yang mempunya jalinan emosi ataupun pertalian darah yang rapat misalnya suami isteri, ibu dan anak, adik beradik kembar dan rakan seiras.




3) Daya magnet dalam fikiran beremosi
Tahukah anda apabila anda membenci seseorang, anda sebenarnya telah pun menarik kebencian orang itu terhadap anda. Fikiran yang beremosi ada daya tarikan bagaikan magnet yang akan menarik sebarang pemikiran yang sealiran.
Sebagaimana gelombang minda tadi, kebencian akan terhasil dalam bentuk gelombang-gelombang negatif yang mengembara dan akhirnya sampai kepada orang yang anda benci itu. Oleh itu, seseorang yang menjadikan imaginasinya sebagai salah satu laluan untuk kejayaan tidak boleh berfikiran negatif. Dia kena berfikiran positif supaya pemikiran yang sama akan dipulangkan kepadanya.




4) Mengawal minda untuk lebih berjaya
Tiada siapapun yang boleh membuatkan anda marah jka anda sendiri tidak ingin marah. Soal emosi yang tersentuh adalah perasaan yang boleh dikawal jika anda mahu mengawalnya. Jika anda memang tidak mahu marah anda tidak akan marah.
Orang boleh menjadi terlalu sedih kerana dia memberi laluan kepada dirinya untuk berasa sedih. Kesedihan yang melampau-lampau pula bermula daripada emosi yang ditarik-tarik, diiya-iyakan, diransang-ransang dan disungguh-sungguhka n, ibarat api yang dicurahkan petrol ke atasnya. Api akan menyambar hebat padahal jika dibiarkan sahaja, lambat laun ia akan padam sendiri. Kejayaan pertama orang yang berjaya ialah dapat mengawal emosinya.




5) Dua pemikiran dalam masa yang sama
Anda mungkin pernah melihat seseorang yang beremosi pada satu masa tetapi pada masa yang sama bercakap seolah-olah tidak menghadapi sebarang masalah dan ingat, orang ini bukanlah seorang pelakon. Seorang ayah memarahi anaknya dengan kemarahan yang beriya-iya tetapi dalam masa yang sama dia menghadiahkan anda senyuman dan mula bercakap lembut dengan anda. Itu tanda permulaan bagi seorang yang dapat mengawal emosinya. Seorang yang ingin menggapai kejayaan melalui imaginasi perlu lebih pandai mengawal emosi.




6) Minda teransang melalui solat dan doa
Solat itu doa dan doa itu perlu dalam proses kehidupan seseorang manusia. Manusia perlu berdoa untuk menjalinkan hubungan yag erat antara dirinya dengan alam ghaib dan yang terpenting dengan PENCIPTA-nya. Realitinya orang yang sentiasa berdoa dan sentiasa menunaikan solat tepat pada waktunya atau lebih baik pada awal waktu akan dapat membentuk dan meningkatkan kekuatan minda melalui fikiran yang lebih terfokus.
Seorang yang berjaya adalah seorang yang tenang dan ketenangan mutlak ataupun kemuncak bagi ketenangan adalah solat. Hakikat ketenangan tidak ada dalam diri seseorang yang ingkar solat atau tidak pernah berdoa.


oleh: Dr. HM Tuah Iskandar al-Haj
--------------------------------------------------------------------------------Dipetik daripada
buku “Membina Imaginasi Cemerlang”, ms 123-126.

Thursday, September 4, 2008

BULAN UNTUK MENGISLAH DIRI

assalamualikum dan salam ukwah kepada sahabat sahabat yang berada di bumi ardun kinanah tidak lupa juga yg berada di tanah air malaysia,rasanya tidak terlambat utuk saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa.


Apapun Ramadan memang benar-benar menjanjikan yang terbaik berupa amalan-amalan, yang bukan sahaja tidak dijanjikan pada bulan-bulan lain selainnya, malah setiap amalan itu pula diganjari dengan pahala yang berlipat kali ganda. Ia bertujuan untuk menggalakkan umat agar suka beribadat untuk mencari keredaan Allah SWT.



Ditambah pula dalam Ramadan terdapat 'Lailatul Qadr', tadarus al-Quran, tazkirah, sesi berbuka puasa dan sahur, qiyamullail, iktikaf, pengeluaran zakat fitrah, sedekah, bersolat jemaah pada solat lima waktu, bersegera melakukan kebaikan dan banyak lagi merupakan amalan-amalan yang boleh melonjakkan prestasi seorang individu Muslim itu kepada Allah SWT.


sebenarnya hari ini sudah ketandusan,puasa memerah otak ni...heheh..x keluar juga ilham ni ketuk2 kat bantal pun x keluar juga...hehehe...alhamdulillah bila buka email,da seorag shabat meghantarkan email yang tajuknya berbunyi ramadan peluang mengislah diri,rasanya ianya
boleh memberi manfaat untuk diri ini tidak lupa juga buat sahabt sahabt sekalian...huhuhu
banyak beceloteh la pulak huhuhu...jagan marah ya..ok la mari kita sama sama meninjau
apa kaedahnya ya???yang baik kita jadikan tauladan dan yang buruk kita jadikan sempadan
mudah mudahan ramadan ini kita memperolehi ganjaran dari allah dan seterusnya mencapai
satu malam yang di janjikan oleh allah yang mana ianya lebih baik dari seribu bulan(lailatul qodar)menyamai ibadah selama 83tahun.


Kaedah bagi melakukan pengislahan diri pada bulan Ramadan


* Iringkan diri anda sentiasa bersama niat yang suci untuk melakukan pengislahan diri sepanjang bulan Ramadan.


* Persiapkan diri anda dengan perancangan rapi untuk berubah dan sentiasa raikan perancangan tersebut.


* Paling utama yang perlu anda lakukan ialah pulihkan hubungan baik dengan Allah, jadikan Ramadan tahun ini sebagai langkah permulaan ke arah itu dengan sentiasa memerhatikan segala kekurangan yang telah anda lakukan terhadap-Nya dalam segenap tindakan beribadat sebelum kehadiran Ramadan.

* Jadikan Ramadan tahun ini untuk bertekad melakukan solat fardu pada awal waktu secara berjemaah di masjid atau surau, sama ada ketika berada di rumah atau di pejabat.

* Mulakan tekad untuk bertadarus al-Quran, bukan sahaja dalam bentuk bacaan, malah meneliti ayat-ayatnya yang terdiri daripada arahan, larangan, janji syurga dan neraka, pahala dan dosa, mengenai hukum-hukum Allah yang wajib dilaksana, ayat-ayat gembira, sedih, ancaman dan sebagainya bagi membangkitkan rasa tanggungjawab untuk menjadikan diri sebagai hamba Allah yang kerdil di sisi-Nya, kerana al-Quran adalah kitab Allah yang abadi hingga ke akhir zaman.

* Berjanji di hadapan Allah untuk menjadi hamba-Nya yang baik, dengan melakukan amar makruf dan nahi mungkar.


* Menjadikan pelaksanaan solat fardu lima waktu sebagai pemangkin kepada meninggalkan perkara-perkara terlarang, sepertimana yang ditegaskan Allah dalam al-Quran, ia dapat dilakukan melalui penghayatan terhadap segenap bacaan yang terkandung dalam ibadat tersebut.

* Bertekad untuk melakukan 'taubat nasuha' iaitu dengan niat dan berazam untuk meninggalakan segala kejahatan, tidak mahu mengulanginya semula, bersahabat dengan orang-orang yang boleh meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, kerana setiap satu kesalahan walaupun kecil bentuknya, jika ia dilakukan, sesungguhnya ia telah mengundang kemarahan Allah, menggembirakan syaitan, menjauhkan diri anda daripada syurga, mendekatkan diri kepada neraka, menyebabkan Rasulullah s.a.w. sedih di dalam kubur, menyakiti para Malaikat, mengkhianati seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini.

* Layani kedua-dua ibu bapa dengan baik dan sopan khususnya pada bulan Ramadan, ia juga termasuk menghormati golongan yang lebih tua daripada diri anda seperti abang, kakak, para guru dengan ungkapan yang boleh membangkitkan rasa hormat terhadap mereka.



* Berbuat baik terhadap jiran tetangga, kawan-kawan, saudara mara, mohonlah kemaafan atas kesalahan yang pernah anda lakukan terhadap mereka, bukan tunggu menjelangnya awal Syawal.



* Hadiri majlis-majlis tazkirah yang boleh membangkitkan kesedaran dan tanggungjawab terhadap agama.



* Carilah keaiban diri sendiri untuk melakukan pengislahan dengan bersungguh-sungguh, kerana sepanjang Ramadan adalah waktu yang palin sesuai untuk melakukannya, janganlah biarkan Ramadan berlalu tanpa melakukan perkara yang terbaik buat diri anda sendiri.

* Tinggalkan tabiat buruk menjelang Ramadan seperti suka melewatkan solat fardu, melepak, tidak suka berkunjung ke masjid atau surau.


* Hormati bulan Ramadan dengan menutup aurat dengan sempurna lebih-lebih lagi jika anda seorang Muslimah, kerana orang yang tidak menghormati bulan Ramadan dengan menjaga maruah dan harga dirinya tidak mungkin akan diberi syafaat (recommendation) Rasulullah s.a.w. untuk masuk syurga pada hari Kiamat.




Yang penting, pengislahan diri yang mahu anda lakukan itu pada bulan Ramadan, janganlah terhenti dengan kedatangan bulan Syawal, kerana Allah SWT bukan sahaja ada pada bulan Ramadan, malah sepanjang bulan, sepanjang masa Dia memerhatika kita.




Mudah-mudahan Ramadan tahun ini adalah yang terbaik untuk kita persembahkan ke hadrat Allah SWT. Ingatlah saudara-saudari, umur kita semakin hari semakin meningkat tua, perhatikan sepanjang kita hidup yang sudah pun mencecah puluhan tahun dengan memakan rezeki Allah.
Apa yang telah kita lakuan untuk agama-Nya dari sudut sumbangan, jasa bakti seperti yang pernah ditonjolkan oleh pasa sahabat baginda sebelum mereka meninggal dunia. Sama-samalah kita fikirkan. - lah

Monday, September 1, 2008

RAMADAN MENGGAMIT KEINSAFAN,MENGISI BEKALAN IMAN DAN TAKWA

Ramadan bulan ajaib sudah tiba. Keinginan untuk mendekat, serta merta bertambah. Sebuah tarikan yang kuat. Kita ingin menjadi manusia baru melalui proses The Power of 30 days.


Bulan retreat, segala perlakuan biasa kita, kita tinggalkan pada genap 30 Sya'aban, melangkah masuk ke hari pertama ramadan dengan program komprehensif, bertubi-tubi.
Hari biasa,jadual sarapan, makan tengahari dan malam, kini kita berlapar. Haus.



Lintasan fikiran kita terus ke Padang Mahsyar dengan segala kehausan dan kelaparan, lama dan berat. Tidak tertanggung


Bukankah, timbul keinsafan untuk kita menjadi manusia baik yang tidak akan kelak menderita tanpa sesiapa menjenguk menghulur segelas Coca Cola di Perhimpunan Pembalasan yang ngeri itu.


Perut yang kita rajakan selama ini mengempis, membakar lemak-lemak yang telah kita kumpulkan setahun lamanya, lalu tidakkah hati tertumpah kepada para fuqara�, anak-anak yatim dan mereka yang melarat, di mana kelaparan adalah hiasan hidup mereka.


hati kita menjadi lebih syahdu. Keinsanan seorang insan. Dan keihsanan seharusnya segera memancar, lalu anda menjadi pemurah. Bukankah itu selanjutnya menambahkan pertautan kasih sesama insan concern and caring?

Paling tidak, anda hulurkan semangkuk kuah, pada jiran anda, kata Rasulullah.


Kita dahulukan dengan sahur. Kita dipaksa, ya, dipaksa 30 hari dalam setahun untuk bangun pada waktu yang sukar, tapi penuh berkat. Waktu Tuhan menjanjikan pengampunan dan kurnia, waktu si mukmin bertekuk ".. pada waktu Sahur, mereka memohon keampunan... " (Surah az Zaariyat, ayat 18).


Al-Quran? Ia 'emel Tuhan untuk kita. Tapi kesibukan kita, atau sebenarnya sikap tak endah kita, kita lupa membaca warkah yang mahal itu. Kita, kita gelarkan diri kita para pejuang Islam, juga lupa mentelaahnya. .ah? Ramadan merayu kita untuk berfikir semula tentang Quran dan kita.
Dalam qiam Tarawih yang indah dan dalam sayup suara di mana-mana, alunan Quran membawa kita membacanya dari lembar ke lembar, sehingga tamat.




Suluhan petunjuknya kita sematkan di dada, kisah dan teladan kita telusuri semula, hikmah dan maknanya, kita studi sekali lagi. Harapan dan suruhannya, kita perkukuhkan azam menghayatinya.

Larangannya, kita tidak biarkan ia berlalu tanpa menyentuh hati kita untuk berubah.

Bulan ulangkaji. Bulan koreksi diri. Bulan mengisi tangki bekalan iman dan taqwa. Bulan kesabaran. Jika ada yang mengherdik dan menyakiti hati anda, katakanlah pada mereka, "Saya berpuasa. Saya berpuasa. Saya berpuasa."

Ia tidak mudah. Tapi kan Ramadan itu meninggalkan yang buruk-buruk di pagar harinya yang pertama.



Kata Rasulullah, berapa ramai orang yang berlapar, berdahaga dan berdiri malam, ia hanya sia-sia? Malang sekali. Ini yang seharusnya paling kita takuti. Dalam asyik mengejar ganjarannya, kita terlepas semuanya.
Bukankah ini sahaja sudah cukup untuk mentransform individu dan masyarakat Islam seluruhnya melalui Ramadan al-Karim?





para Menteri dan pembuat dasar, karyawan, pengarang dan penulis, peniaga, pekerja, berpuasa dengan ingatan ini, mana lagi kacau bilau dan hiruk pikuk yang tidak menentu dalam masyarakat Malaysia kita?
Munasabahlah, Allah menjanjikan keampunan kepada hamba-Nya yang 'berpuasa' dengan keimanan yang penuh.


Berikanlah kami peluang mengutip kuntum-kuntum pahala yang mekar mewangi di ramadan-Mu, wahai Maha Pengasih. Jambangannya menghiasi Malaysia Baru dengan pemimpin dan rakyat yang bertakwa, satu masa. Teduhan dan bekalan kami untuk ke syurga-Mu.



Alangkah bahagianya, sekali lagi Engkau izinkan aku menemui ramadan-Mu yang Pemurah.


Sunday, August 31, 2008

CARI KETENAGAN DI MASJID,SURAU

Tidak ada tempat lebih baik di bumi ini selain rumah-rumah Allah yang dikenali sebagai masjid ataupun surau. Ini kerana di situlah terbit segala ketenangan yang diimpikan oleh segenap insan, iaitu insan yang berusaha membentuk dirinya menjadi hamba Allah yang terbaik sepanjang hidup dengan amalan-amalan yang bersifat peribadatan hanya kepada-Nya.
Tidak ada tempat di bumi ini yang mampu menjanjikan ketenangan dan kedamaian hidup, melainkan rumah Allah. Justeru terdapat sebuah hadis Nabi s.a.w. menegaskan bahawa rumah Allah menjanjikan bukan sekadar ketenangan, malah beberapa nikmat lain sebagai dorongan berbuat kebaikan.
Hal ini telah disebut menerusi hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim daripada Abu Hurairah maksudnya: “Tidak berhimpun satu kaum dalam rumah daripada rumah-rumah Allah (masjid/surau) , membaca kitab Allah (al-Quran) dan berdiskusi mengenainya sesama mereka, melainkan diturunkan ke atas mereka ketenangan, mereka diselubungi dengan rahmat Allah, dikelilingi dengan para Malaikat (menulis segala kebaikan mereka) dan Allah akan sentiasa mengingati mereka (kerana mereka juga mengingati-Nya) .”
Segala janji yang ditaburkan oleh baginda Rasulullah dalam hadis di atas, bukanlah satu perkara retorik seperti janji-janji dalam pilihan raya, ia janji yang akan ditunaikan sendiri oleh Allah SWT, iaitu agar umat Islam menjadi umat terbaik dengan mengecapi ketenangan, kedamaian hidup, rahmat Allah serta yang paling penting mereka diingati oleh Allah selaku Pencipta manusia.
Janji-janji tersebut diberikan apabila ada di kalangan insan Muslim yang memiliki ciri-ciri kebaikan seperti membaca dan mendiskusikan al-Quran, dalam erti kata mereka bersedia untuk mengkaji isi-isi kandungannya untuk dijadikan bahan rujukan, pegangan, kefahaman menuju jalan sempurna.
Justeru, Allah SWT menegaskan bahawa golongan Muslim yang sanggup memakmurkannya rumah-Nya adalah terdiri daripada mereka yang benar-benar memiliki kualiti iman yang sempurna.
Hal ini ditegaskannya menerusi ayat 18 surah at-Taubah maksudnya: “Hanyasanya yang layak memakmurkan (menghidupkan) masjid-masjid Allah itu ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat serta mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan tidak takut melainkan kepada Allah, (dengan adanya sifat-sifat Yang tersebut) maka adalah diharapkan mereka menjadi dari golongan yang mendapat petunjuk.”
Ayat di atas jelas menunjukkan bahawa keimanan yang kental, kepercayaan teguh berpegang kepada hari akhirat, melaksanakan tugas utama dengan bersolat, mengeluarkan zakat serta takut hanya kepada Allah dan tidak yang lain selain-Nya, adalah senjata utama bagi mengekalkan seseorang yang beriman itu menjadi pemakmur rumah Allah yang setia.

Di mana remaja dalam hal ini?

Remaja Muslim pada hari ini lebih tersohor dengan kumpulan ‘mat/minah rempit’, menjadi golongan yang suka membuang masa seperti terlibat dalam budaya lepak di sana sini, terlibat dengan program-program hiburan melampau, menjadi penyokong kelab bola sepak negeri dan bermacam-macam lagi.
Remaja Muslim hari ini tidak berusaha meningkatkan prestasi kefahaman mereka dengan Islam, sehingga sanggup menjadi golongan penagih dadah, golongan perosak agama dengan penampilan yang tidak sama sekali memperlihatkan ‘Islamik’, malah ada ketikanya memalukan Islam itu sendiri.
Ada di antara mereka sanggup menjadi golongan yang membuat angkara terhadap program-program masjid, dengan bertindak liar menghalang mereka yang mahu ke masjid atau surau, atau pun terdapat di kalangan mereka yang bersukan berhampiran dengan masjid, tetapi tidak mengendahkan azan yang berkumandang pada waktu Maghrib, berhenti apabila ada teguran daripada pihak tertentu.
Inilah yang dikatakan tindakan bagaikan meroboh masjid, banyak pihak merasa bimbang dengan tindakan seumpama itu, apatah jika tindakan itu boleh dikaitkan dengan firman Allah menerusi ayat 114 surah al-Baqarah yang membawa maksud: “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang menyekat dan menghalangi dari menggunakan masjid-masjid Allah untuk (sembahyang dan) menyebut nama Allah di dalamnya, dan ia berusaha pula untuk meruntuhkan masjid-masjid itu?
Orang-orang yang demikian, tidak sepatunya masuk ke dalam masjid-masjid itu melainkan dengan rasa penuh hormat dan takut kepada Allah (bukan secara apa mereka lakukan itu). Mereka (dengan perbuatan itu) akan beroleh kehinaan di dunia, dan di akhirat kelak mereka mendapat azab seksa yang amat besar.”
Itu semua tidak melambangkan mereka hidup dengan Islam secara serius, malah hala tuju hidup mereka pun masih kabur, justeru apa yang amat diharapkan dari golongan remaja muslim ini adalah tercetus rasa kesedaran yang amat mendalam terhadap Islam, di ketika Islam diinjak, difitnah, dimahkamahkan, dituduh dengan pelbagai pendekatan negatif, oleh itu remaja seluruhnya disaran agar menjadi remaja seperti yang pernah disebut oleh al-Quran dengan istilah ‘Ashabul Kahfi’ dan ‘Ashabul Ukhdud’.
Ketahuilah bahawa pada usia remaja ini juga tidak akan terlepas daripada dibuat perhitungan di sisi Allah pada hari akhirat. Ia pernah ditegaskan oleh baginda Rasulullah s.a.w. dalam hadis yang bermaksud: “Sebelum kedua-kedua kaki anak Adam (manusia) tergelincir untuk dimasukkan dalam syurga atau pun neraka, maka dia akan ditanya dengan empat perkara: Waktu remajanya apa yang telah dia habiskan, seluruh umurnya apa yang telah dibuat (untuk kebaikan dirinya), tentang hartanya daripada mana sumber ia diperolehi dan bagaimana pula ia dibelanjakan, tentang ilmunya, apa yang telah dia lakukan.” (Hadis riwayat Mu’az Bin Jabal).
Remaja hari perlu mencontohi remaja-remaja silam khususnya di kalangan para sahabat dan lain-lain, mereka juga ada perasaan untuk bersuka-ria, rasa nak ‘enjoy’, tetapi semuanya dikekang kerana ia tidak memberi apa-apa kepada Islam, justeru remaja hari ini juga perlu mentelaah sejarah itu untuk mengembalikan keyakinan diri dengan Islam. - lanh _

Saturday, August 30, 2008

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman


01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;

02. Sabar apabila mendapat kesulitan;

03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;

04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;

05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;

06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;

07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;

08. Jangan usil dengan kekayaan orang;

09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;

10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;

11. Jangan tamak kepada harta;

12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;

13. Jangan hancur karena kezaliman;

14. Jangan goyah karena fitnah;

15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.

16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;

17. Jangan sakiti ayah dan ibu;

18. Jangan usir orang yang meminta-minta;

19. Jangan sakiti anak yatim;

20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;

21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;

22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);

23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;

24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;

25. Biasakan shalat malam;

26. Perbanyak dzikir dan do'a kepada Allah;

27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;

28. Sayangi dan santuni fakir miskin;

29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;

30. Jangan marah berlebih-lebihan;

31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;

32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;

33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;

34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;

35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;

36. Jangan percaya ramalan manusia;

37. Jangan terlampau takut miskin;

38. Hormatilah setiap orang;

39. Jangan terlampau takut kepada manusia;

40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;

41. Berlakulah adil dalam segala urusan;

42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;

43. Bersihkan rumah dari patung-patung berhala;

44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;

45. Perbanyak silaturrahim;

46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;

47. Bicaralah secukupnya;

48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;

49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;

50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;

51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;

52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;

53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;

54. Hormatilah kepada guru dan ulama;

55. Sering-sering bershalawat kepada nabi;

56. Cintai keluarga Nabi saw;

57. Jangan terlalu banyak hutang;

58. Jangan terlampau mudah berjanji;

59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;

60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;

61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;

62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;

63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;

64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;

65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi; 66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;

67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;

68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan

69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.

70. Jangan melukai hati orang lain;

71. Jangan membiasakan berkata dusta;

72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;

73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;

74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;

75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita

76. Jangan membuka aib orang lain;

77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;

78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;

79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;

80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;

81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;

82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;

83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;

84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;

85. Hargai prestasi dan pemberian orang;

86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;

87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.

88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;

89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;

90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;

91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;

92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;

93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;

94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;

95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;

96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;

97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;

98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan kerusakan;

99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang;

SYAWAL

Suatu ketika Syawal terlibat pembicaraan dengan gurunya…. Syawal mempertanyakan makna cinta dan gurunya pun menjawab: “Masuklah kedalam huta...